Perjamuan Terakhir Yesus Pada Hari Rabu, Kata Ilmuwan

Perjamuan Terakhir (Last Supper) oleh Leonardo Da Vinci

Perjamuan Terakhir (Last Supper) oleh Leonardo Da Vinci

Hari Senin lalu (18/4) seorang ilmuwan dari University Cambridge mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir (Last Supper) yang dilakukan Yesus sebelum ia disalibkan terjadi pada hari Rabu, bukan pada hari Kamis seperti yang diperingati setiap tahunnya oleh umat Kristiani dan dikenal sebagai Kamis Putih.

Profesor Colin Humphreys, nama ilmuan tersebut, berpendapat bahwa terjadinya kekeliruan tersebut diakibatkan karena perpaduan penanggalan. Ia juga berpendapat bahwa dengan memadukan penelitian Alkitabiah, sejarah dan astronomi ia mencoba untuk menentukan waktu yang tepat dari peristiwa makan malam terakhir Yesus bersama dengan ke-12 muridnya. Dan ia mengklaim telah menemukan tanggal tetap bagi perayaan Paskah. Biasanya perayaan Paskah diperingati pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Para peneliti selama ini terbingungkan oleh ketidakkonsistenan teks yang ada di dalam Injil, dimana ketiga Injil yaitu Matius, Markus, dan Lukas menyajikan waktu Perjamuan Terakhir yang berbeda dengan Injil Yohanes. Baik Matius, Markus, dan Lukas mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir dilaksanakan bertepatan dengan dimulainya perayaan Paskah orang-orang Yahudi, namun Yohanes mengatakan diadakan sebelum perayaan Paskah orang-orang yahudi.

Dalam bukunya “The Mystery Of The Last Supper“, Profesor Colin menyimpulkan bahwa baik Yesus bersama dengan Matius, Markus, dan Lukas menggunakan penanggalan yang berbeda dengan Yohanes.

“Apapun yang anda pikirkan mengenai Injil, faktanya adalah orang-orang Yahudi tidak pernah mengalami kekeliruan antara perjamuan Paskah dengan perjamuan makan lainnya, sehingga dengan adanya kontradiksi dalam diri Injil sendiri sangatlah sulit untuk dimengerti,” demikian kata Profesor Colin yang dikutip dari AFP (18/4).

“Banyak para ahli Alkitab mengatakan bahwa, untuk alasan ini, Anda tidak dapat mempercayai Injil sama sekali. Tapi jika kita menggunakan ilmu pengetahuan dan Injil secara bersamaan, kita benar-benar dapat membuktikan bahwa tidak ada kontradiksi.”

Dalam teorinya, Profesor Colin mengatakan bahwa Yesus menggunakan penanggalan kuno Yahudi dan bukan penanggalan bulan (lunar) yang resmi yang digunakan secara luas pada saat wafatnya dan yang masih digunakan sampai sekarang.

Hal ini akan memposisikan perjamuan Paskah dan Perjamuan Terakhir pada hari Rabu, dimana menjelaskan bagaimana sejumlah besar peristiwa terjadi di antara perjamuan makan dengan penyaliban. Yang kemudian diikuti dengan peristiwa penangkapan, interogasi, dan pengadilan Yesus yang tidak terjadi dalam waktu satu malam, tetapi sebenarnya terjadi selama waktu yang lama.

Profesor Colin percaya bahwa sebuah tanggal dapat diambil dari penanggalan surya (solar) modern kita, dan berdasarkan pada itu pulalah peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada tanggal 3 April, dan Hari Paskah jatuh pada tanggal 5 April. Dan jika penelitian ini benar adanya, maka bukankah mungkin dapat dikatakan bahwa Kamis Putih dan Jumat Agung sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan Rabu Putih dan Kamis Agung?[- S -]